Jumat, 18 November 2016



Narkoba
A.    Masalah Narkoba
Narkoba biar sudah dikatakan berbahaya secara resmi oleh negara dan masyarakat tetap saja ada yang selalu mencari, atau memperjual belikan. Mungkin bagi kita yang sudah mengerti bahayanya narkoba bakal pikir panjang kenapa masih saja ada orang yang suka dengan barang berbahaya tersebut. Apapun alasannya, narkoba tetaplah berbahaya bagi tubuh kita.

Namun, supaya tidak terperosok ke jurang narkoba tadi, ada baiknya kita sering evaluasi diri sendiri. Simak 7 alasan yang menyebabkan orang menjadi pemakai narkoba. Agar nantinya, apabila kita punya masalah yang sama bisa memilih jalan keluar lain yang lebih baik.

1. Memakai karena ingin merasa ‘ada’. Ada kalanya kita merasa bete kalau tidak dianggap atau ditinggal, oleh teman segang atau di pesta misalnya. Perasaan tidak aman ini ingin kita singkirkan. Sayang, jalan yang diambil salah. Perasaan pede yang timbul waktu pakai narkoba itu semu alias palsu. Lebih baik tingkatkan kemampuan atau penampilan diri. Misal ikut les bahasa Inggris atau bahasa lainnya dan cari suasana baru yang lebih ramah.

2. Memakai untuk melarikan diri dari masalah atau ingin relaks. Kita sering mendengar orang bilang, “Gue lagi stress nih, gue mau fun sebentar ah!”. Nah, ini dia yang salah. Kalo lagi stress inginnya kita langsung kabur cari suasana lain yang lebih menyenangkan. Masalah tetap ada begitu kita balik lagi. Begitu juga kalo kita berusaha lari dari masalah dengan memakai narkoba. Begitu selesai efek narkobanya, masalah tetap saja ada dan harus diselesaikan pula. Lebih gawat lagi, kondisi otak dan tubuh kita sudah tidak 100% fit untuk menghadapinya.

3. Memakai karena lagi bosen. Banyak orang memakai narkoba di saat mereka merasa bosan. Bosan dengan keadaan atau dirinya sendiri. Mereka pikir dengan memakai narkoba, suasana bosan akan hilang dengan sendirinya. Justru sebaliknya, setelah pengaruh narkoba hilang, yang timbul adalah perasaan makin frustasi karena melihat kenyataan yang tetap tidak berubah – karena memang belum diubah. Kalau merasa jenuh dengan situasi yang ada, cobalah buat sesuatu yang berbeda dari biasanya, seperti melakukan hobi atau pergi ke tempat yang baru.

4. Memakai karena media secara nggak langsung masih menganggap narkoba itu keren. Boleh percaya atau tidak, dunia hiburan masih menyiarkan gambaran kalau memakai narkoba itu menarik. Memang betul kalau sekarang makin banyak penyanyi, musisi atau olah ragawan yang digemborkan sudah bertaubat dan iklan anti narkoba juga banyak disiarkan di media. Tapi lihat deh para artis atau model yang sering tampil di media cenderung berfisik kurus sekali. Atau suasana gaul anak-anak muda yang banyak dihiasi dengan pesta tidak karuan. Tidak jarang orang terkena narkoba melalui pesta-pesta macam begitu. Jadi jangan sekali-kali deh tergoda untuk
tampil keren karena bujukan media. Pelangi semu itu namanya.


5. Memakai karena merasa tambah terlihat ‘dewasa’. Nah, ini dia alasan yang salah lagi. Kebanyakan orang yang sudah berpikiran dewasa, terlalu sibuk dengan urusan kehidupannya sendiri sampai tidak terpikir untuk memakai narkoba. Mereka lebih memilih uangnya dipakai untuk keperluan biaya sekolah, makan atau mungkin keperluan rumah. Justru orang yang masih berpikiran pendek saja yang mau menghabiskan uangnya untuk konsumsi narkoba. Tapi kalau pun ada orang yang sudah berumur tua masih menggunakan narkoba, umumnya mereka sedang terkena masalah, macam depresi, frustasi dsb. Jadi bukan karena supaya terlihat dewasa.

6. Memakai karena ingin memberontak. Banyak juga orang yang menjadi pemakai bukan karena kebutuhan dirinya, tapi lebih karena ingin membuat pemberontakan. Biasanya mereka ingin keluar dari norma atau aturan yang diberikan oleh keluarga dan masyarakat umumnya. Mereka pikir dengan mengkonsumsi narkoba akan terdorong untuk berani melakukan tindakan yang melanggar hukum atau sesuai dengan kehendaknya sendiri. Tapi sebenarnya yang terjadi, mereka makin tidak bisa hidup secara mandiri dan bebas lagi, karena sudah tergantung 100% kepada narkoba dan pengaruh candunya itu. Kalau ingin berontak dari pakem yang ada, coba deh cari tempat penyaluran yang baik. Misal nih dengan bermain musik atau klub olah raga. Jadi
tenaga yang ada tidak terbuang percuma.


7. Memakai karena ingin mencoba. Wajar kalau kita punya keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru. Kita bisa mengatakan mana yang tepat apabila sudah dicoba terlebih dulu. Begitu logikanya. Tapi sebelum mencoba ada baiknya kita lihat dulu kemungkinan baik buruknya. Kalau kita disuruh mencoba lompat dari atap gedung tanpa peralatan apapun pasti bakalan nolak. Kenapa? Karena sudah tahu akibatnya, badan bisa hancur atau mungkin nyawa juga bisa hilang. Coba deh bereksperimen dengan sesuatu yang lebih ramah, macam main musik, olah raga, ikut lomba atau sekedar mengecat rambut.

B.     Kritik Tentang Narkoba
Dewasa ini keadaan masyarakat Indonesia di segala segi kehidupan mengalami perubahan yang begitu cepat. Khususnya di bidang peredaran narkoba dan penyalah gunaan obat – obatan terlarang. Pada umumnya penyalah gunaan obat terlarang ini dilakukan oleh mereka yang kurang mengerti dampak dari obat tersebut, atau orang yang ingin mencoba – coba.

Narkoba merupakan singkatan dari kata narkotika dan obat – obatan berbahaya. Narkotika dan obat – obatan ini mempunyai pengaruh atau efek samping pada susunan saraf pusat. Obat – obatan tersebut dapt menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikologi / mental (adiktif) dalam jangka panjang, sehingga narkoba dianggap berbahaya.

Narkoba memang memiliki jenis yang berbeda – beda , tentu efek yang bisa ditimbulkan juga berbeda – beda. Ciri – ciri fisik korban ketergantungan narkotika dan obat – obatan beraneka ragam tergantung jenis yang menimbulkannya, diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Opionida. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan penyakit impotensi pada pria, gangguan menstrusi pada wanita, sembelit baik pada pria maupun wanita. Opionida juga mengurangi nafsu makan sehingga pada pemakaian yang kronis, pengguna menjadi kurus.

2. Ganja. Pada penggunaan dalam jangka waktu lama dapat menurunkan kekebalan tubuh, menimbulkan bronkitis, mengganggu kemampuan membaca, mengurangi keterampilan berbicara, dan menghitung lambat, serta tidak peduli dengan masa depan, dan dapat menyebabkan keracunan pada janin.

3. Kokain. Penggunaan kokain dalam jangka waktu lama dan dalam jumlah melebihi dosis yang dianjurkan dapat menimbulkan gangguan pada irama jantung.

4. Alkohol. Alkohon sendiri merupakan depresan walaupun banyak orang secara salah menggunakannya sebagai stimulan. Pada pemakaian yang berlebihan dapat menimbulkan radang lambung, pankreas, gangguan metabolisme lemak, zat putih telur maupun karbohidrat, dan kanker saluran pencernaan. Alkohol menyerap sistem saraf secara hebat sekali sehingga dapat menyebabkan pingsan dan pada kasusu yang akut dapat menyebabkan kematian.

5. Amfetamin pada pemakaian yang lama dapat menyebabkan kelainan pada jantung,

6. Benzodiazepine. Pada umumnya lebih dikenal dengan sebutan pil koplo. Jenis depresan ini sangat berbahaya jika dikombinasi dengan alkohol.

Selain mengakibaatkan bahaya bagi fisik, narkoba juga menimbulkan bahaya terhadap psikologi yaitu diantaranya menimbulkan hilangnya rasa percaya diri, sulit berkonsentrasi, kerja lamban dan ceroboh, sering tegang dan gelisah, apatis pengkhayal, penuh curiga, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal, perasaan kesal dan sering marah.

Akibat yang ditimbulakan dari pemakaian narkotika dan obat – obatan terlarang ini sangat spesifik atau khusus, bercorak pada multidimensional, mampu memporak – porandakan seluruh kepribadian korbanya secara fisik, mental, sosial, dan spiritual. Oleh sebab itu, sudah seharusnya seluruh generasi muda mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh narkotika dan obat – obatan terlarang tersebut, sehingga dapat menjaga diri agar tidak terjerumus oleh ulahnya sendiri.

Sekitar 10 % dari pecandu alkohol yang sakit parah terjangkit sirosi hati. Sirosis adalah penyakit berat yang menyebabkan hati menjadi tampak menonjolkarena goresan – goresan yang terjadi dan akhirnya menimbulkan kematian.

C.    Analisis Narkoba
Penyalahgunaan narkoba terhadap para pelajar dan masyarakat, berawal dari penawaran dari pengedar narkoba. Mula-mula mereka diberi beberapa kali dan setelah mereka merasa ketergantungan terhadap narkoba itu, maka pengedar mulai menjualnya. Setelah mereka saling membeli narkoba, mereka disuruh pengedar untuk mengajak teman-temannya yang lain untuk mencoba obat-obatan terlarang tersebut.
Narkoba biasanya dikonsumsi oleh anak-anak orang kaya, yang kurang perhatian dari orang tuanya. Biasanya mereka mengkonsumsi jenis pil lexotan dan Extaci karena proses pembelian dan penggunaannya lebih mudah dan praktis. Pada mulanya mereka minum minuman beralkohol di diskotik atau bar, tetapi lama kelamaan mereka mulai memakai narkoba.
Perilaku menyimpang tumbuh di kalangan masyarakat akibat kurang seimbangnya masalah ekonomi, terutama terhadap para remaja Indonesia yang sering menggunakan minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang. Mungkin mereka kurang perhatian dari orang tua mereka atau mungkin juga karena ajakan para pemakai atau teman-temannya.
Orang-orang mengkonsumsi narkoba itu biasanya bertujuan untuk menenangkan diri dari masalah yang dihadapi olehnya. Misalnya anak yang selalu dimarahi oleh orang tuanya dan kurang perhatian (kasih sayang) dari kedua orang tuanya pasti merasa kesal dan marah maka, untuk menghilangkan rasa kesal dan marahnya mereka minum-minuman keras bahkan ada yang langsung memakai narkoba.
Apabila ditambah dengan pergaulan yang bebas, yaitu pergaulan yang tanpa aturan, sekehendak sendiri dan tidak mau diatur sangat dominan dalam proses penyalahgunaan narkoba ini.
 
D.    Saran
Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam supaya tidak terjerumus ke dalam narkoba dan yang paling berperan penting disini ialah Orang Tua. Manakalah orang tua tidak peduli dengan pergaulan anak-anaknya, maka sudah dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam narkoba dan apabila sudah terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.

Hendaknya mulai sekarang kita sesama umat manusia, saling memperhatikan dan saling mengasihi antar sesama. Mulai dari lingkungan yang terkecil yaitu keluaga, teman, tetangga, dan lingkungan tempat kerja anda. Karena seseorang yang bergelut dengan narkoba pada dasarnya bukan mereka orang yang dari sana sudah tidak baik, tapi orang – orang itu kekurangan motivasi dan kasih sayang. Tidak ada salahnya bila kita memulai dari yang lingkungan yang kecil dulu. Perhatian yang sekecil apapun dapat membantu mereka – mereka yang sedang dalam kesulitan hati, sehingga tidak terjerumus dalam narkoba. Bagi yang sudah menjadi orang tua,  hendaknya tidak malah mencoba narkoba, tapi lebih memperhatikan anak – anaknya, baik dari sisi material,
maupun moralnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar