PENCEMARAN
UDARA
A.
Pengertian
Pencemaran Udara
Polusi atau pencemaran udara adalah masuknya komponen lain kedalam udara, baik oleh kegiatan manusia baik secara langsung atau tidak langsung maupun akibat proses alam sehingga kualitas udara turun sampai ketingkatan tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya. Kehadiran bahan atau zat asing kedalam udara dalam jumlah tertentu serta berada diudara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia hewan dan binatang.
Udara merupakan campuran beberapa macam
gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara,
bandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan
lingkungan sekitarnya. Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan,
harta benda ekosistem maupun iklim.
B. Sumber-sumber Pencemaran
Menurut
Harssema (1998), pencemaran udara diawali oleh adanya emisi. Emisi merupakan
jumlah polutan atau pencemar yang dikeluarkan keudara dalam satuan waktu. Emisi
dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia.
Sumber-sumber pencemaran udara dapat dibagi kedalam
dua kelompok besar yaitu:
1.
Sumber pencemaran yang berasal dari
proses atau kegiatan alam. Contohnya: kebakaran hutan, kegiatan gunung berapi,
dan lainnya
2.
Sumber pencemaran buatan manusia berasal
dari klegiatan manusia, yaitu:
a) Sisa
pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor berupa gas CO, CO2,
NO, karbon, hidrokarbon, aldehida dan timbal
b) Limbah
industri: kimia, metalurgi, tambang, pupuk, dan minyak bumi
c) Sisa
pembakaran dari gas alam, batu bara, minyak, seperti asap, debu, dan
sulfurdioksida
d) Lain-lain,
seperti pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah dan limbah reaktor nuklir
Beberapa jenis pencemaran udara
yang paling sering ditemukan adalah:
1.
Karbon monoksida
Karbon
monoksida (CO) adalah suatu gas yang tak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa diproduksi oleh proses pembakaran yang tidak sempurna dari bahan-bahan
yang mengandung karbon. Efeknya terhadap kesehatan disebabkan karena COdapat
menggeser O2 yang terikat pada hemoglobin (Hb) dan mengikat Hb
menjadicarboxyhaemoglobin (COHb).
Hal
ini mengakibatkan berkurangnya kapasitas darah untuk menyalurkan O2
kepada jaringan-jaringan tubuh.
2.
Nitrogen Oksida (NO2)
Nitrogen
Oksidasering disebut dengan NOx, diudara terutama berasal dari gas
buangan hasil pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listrik yang
menggunakan gas alam. Oksida Nitrogen
mempunyai 3 macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu Nitrous Oxide (N2O),
Nitric Oxide (NO) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
Nitrogen
Oksida merupakan gas yang tidak berwarna yang dapat menyerap sinar ultraviolet.
Karena sifatnya ini, Nitrous Oxide memainkan peran yang penting dalam perubahan
iklim di bumi.
3.
Belerang Oksida (SOx)
Belerang
Oksida atau sering ditulis dengan SOx terdiri atas gas sulfur
Dioksida (SO2) dan gas sulfurdioksida (SO2) dan gas
sulfur trioksida (SO3) yang keduanya mempunyai sifat yang berbeda.
Pada dasarnya semua sulfur yang memasuki atmosfer dirubah kedalam bentuk SO2
berbauh tajam dan tidak mudah terbakar. Pencemaran SO2 diudara
berasal dari sumber alamiah maupun sumber buatan. Sumber alamiah adalah
gunung-gunung berapi, pembusukan bahan organik oleh mikroba dan reduksi sulfat
secara biologis. Sumber SO2 buatan adalah pembakaran bahan bakar
minyak, gas, dan terutama batu bara yang mengandung sulfur tinggi. Gas SO3
bersifat sangat reaktif gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air yang
ada diudara untuk membentuk asam sulfat sehingga dapat menimbulkan turunnya
hujan asam
4.
Partikel
Partikel adalah pencemar udara yang
dapat berada sama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya.Partikel dapat
diartikan secara murni atau sempit sebagai bahan pencemar yang berbentuk
padatan partikel dapat berupa keadaan-keadaan berikut:
1. Aerosol
adalah adanya partikel yang terhambur dan melayang diudara
2. Kabut
adalah aerosol yang berupa butiran air yang berada diudara.
3. Asap
adalah aerosol yang berupa campuran antara butir padatan dan cairan yang
terhambur melayang diudara.
4. Debu
adalah aerosol yang berupa butiran padat yang terhambur dan melayang diudara
karena adanya hembusan angin.
5. Mist
artinya mirip dengan kabut penyebabnya adalah butiran zat cair (bukan butiran
air) yang terhambur dan melayang diudara
6. Fume
adalah aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam
7. Plume
adalah asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pencemaran Udara
Pencemaran udara yang
terjadi dipermukaan bumi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya
faktor meteorologi dan iklim serta faktor topografi.
Variabel
yang termasuk dalam meteorologi dan iklim, antara lain :
a.
Temperatur
Pergerakan
mendadak lapisan udara dingin ke suatu kawasan industri dapat menimbulkan
temperatur inversi. Dengan kata lain, udara dingin akan terperangkap dan tidak
dapat keluar dari kawasan tersebut dan cenderung menahan polutan tetap berada
di lapisan permukaan bumi sehingga konsentrasi polutan dikawasan tersebut
semakin lama semakin tinggi. Dalam keadaan tersebut, dipermukaan bumi dapat
dikatakan tidak terdapat pertukaran udara sama sekali. Karena kondisi itu dapat
berlangsung sampai beberapa hari atau beberapa minggu, udara yang berada dekat
permukaan bumi akan penuh dengan polutan dan dapat menimbulkan keadaan yang
sangat kritis bagi kesehatan.
Contoh,
Kota Tokyo pada tahun 1970 diselimuti oleh kabut tebak penuh dengan
polutansampai beberapa minggu sehingga lebih dari 8000 penduduknya menderita
infeksi saluran pernapasan atas, sakit mata dan lain-lain.
b.
Arah dan Kecepatan angin
Kecepatan
angin yang kuat akan membawa polutan terbang ke mana-mana dan dapat mencemari
udara negara lain. Kondisi semacam ini perrna di alami oleh negara-negara di
daratan Eropa. Contoh lainnya adalah kebakaran hutan di Indonesia yang
menyebabkan kabut asap di negara Malaysia dan Singapura. Sebaliknya, a, polutan
akanila kecepatan angin lemahpab menumpuk di tempat dan dapat mencemari udara
tempat pemukiman yang terdapat di sekitar lokasi pencemaran tersebut.
c.
Hujan
Air
hujan, sebagai pelarut umum, cenderung melarutkan bahan polutan yang terdapat
di dalam udara. Kawasan Industri yang menggunakan batu bara sebagai sumber
energinya berpotensi menjadi sumber pencemar udara di sekitarnya. Pembakaran
btu bara akan menghasilkan gas sulfurdioksida. Dan apabila gas tersebut
tercampur dengan air hujan akan terbentuk asam sulfat sehingga air hujan akan
menjadi asam, bisa disebut hujan asam.
Variabel-variabel yang termasuk didalam faktor
topografi, antara lain :
a.
Dataran rendah
Di
daerah dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh
penjuru dan dapat melewati batas negara dan mencemari negara lain.
b.
Pegunungan
Di
daerah datarn tinggi sering terjadi temperatur inversi dan udara dingin yang
terperangkap akan menahan polutan tetap dilapisan permukaan bumi.
c.
Lembah
Di
daerah lembah, aliran angin sedikit sekali dan tidak beriup ke segalah penjuru.
Keadaan ini cenderung menahan polutan yang terdapat di permukaan bumi.
b. Efek-efek Pencemaran Udara didalam
Kehidupan Manusia
Efek-efek pencemaran
udara pada kehidupan manusia dapat dibagi menjadi efek umum, efek terhadap
ekosistem, efek terhadap kesehatan, efek terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan,
efek terhadap cuaca dan iklim, dan efek terhadap sosial ekonomi.
1.
Efek Umum
Efek
umum pencemaran udara terhadap kehidupan manusia antara lain :
a) Meningkatkan
angka kesakitan dan kematian pada manusia, flora dan fauna.
b) Memengaruhi
kuantitas dankualitas sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dan
memengaruhi proses fotosintesis tumbuhan.
c) Memengaruhi
dan mengubah iklim akibat terjadinya peningkatan kadar CO2 diudara.
Kondisi ini cenderung menahan panas tetap berada di lapisan bawah atmosfer
sehingga terjadi efek rumah kaca.
d) Pencemaran
udara dapat merusak cat, karet, dan bersifat korosif terhadap benda yang
terbuat dari logam.
e) Meningkatkan
biaya perawatan bangunan, monumen, jembatan, dan lainnya.
f) Menggangggu
penglihatan dan dapat meningkatkan angka khasus kecelakaan lalulintas di darat,
sungai, maupun udara.
g) Menyebabkan
warna kain dan pakaian menjadi cepat buram dan bernoda.
2.
Efek ekosistem
Industri
yang mempergunakan batubara sebagai sumber energinya akan melepaskan zat oksida
sulfat ke dalam udara sebagai sumber energinya akan melepaskan zat oksida
sulfat ke dalam udara sebagai sisa pembakaran batubara. Zat tersebut akan
bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat sehingga air hujan menjadi
asam. Apabila keadaan ini berlangsungcukup lama, akan terjadi perubahan pada
ekosistem perairan danau. Akibatnya, pH air danau akan menjadi asam, produksi
ikan akan menurun, dan secara tidak langsung pendapatan rakyat setempat pun
menurun.
3.
Efek terhadap Kesehatan
Efek
pencemaran udara pada kesehatan manusia dapat terlihat baik secara cepat maupun
lambat, seperti berikut.
a) Efek
cepat
Hasil studi epidemiologi menunjukan
bahwa peningkatan mendadak kasus pencemaran udara juga akan meningkatkan angka
kasus pencemaran udara juga akan meningkatkan angka kasus kesakitan dan
kematian akibat penyakit saluran pernapasan. Pada situasi tertentu, gas CO dapat menyebabkan kematian mendadak
karena daya afinitas gas CO terhadap hemoglobin darah (menjadi methaeglobin)
yang lebih kuat dibandingkan daya afinitas O2 sehingga terjadi
kekurangan gas oksigen di dalam tubuh.
b) Efek
lambat
Pencemaran udara diduga sebagai
salah satu penyebab penyakit bronhitis kronis dan kanker paru primer. Penyakit
yang disebabkan oleh pencemaran udara, antara lain, emfisema paru, black lung
disease, abestosis, silikosis, bisinosis, dan pada anak-anak , penyakit asma
dan eksema.
4.
Efek terhadap tumbuhan dan hewan
Tumbuh-tumbuhan
sangat sensitif terhadap gas sulfur dioksida,florin, ozon, hidrokarbon, dan CO.
Apabila terjadi pencemaran udara, konsentrasi gas tersebut akan meningkat dan
dapat menyebabkan daun tumbuhan berlubang dan layu. Ternak akan menjadi sakit
jika memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung dan tercemar florin.
5.
Efek terhadap cuaca dan iklim
Gas
karbon dioksida memiliki kecenderungan untuk menahan panas tetap berada
dilapisan bawah atmosfer sehingga terjadi efek rumah kaca. Udara menjadi panas
dan gerah. Selain itu, partikel-partikel debu juga memiliki kecenderungan untuk
memantulkan kembali sinar matahari diudara sebelum sinar tersebut sampai ke
permukaan bumi sehingga udara dilapisan bawah atmosfer menjadi dingin.
6.
Efek terhadap Sosial Ekonomi
Pencemaran udara
akan meningkatkan biaya perawatan dan pemeliharaan bangunan, monumen, jembatan,
dan lainnya serta menyebabkan pengeluaran biaya ekstra untuk mengendalikan
pencemaran yang terjadi.
c. Indikator Pencemaran Udara
Indikator yang paling
baik dalam menentukan derajat suatu kasus pencemaran adalah dengan cara
mengukur atau memeriksa konsentrasi gas sulfurdioksida, indeks asap, serta
partikel-partikel debu di udara.
a.
Gas Sulfur Dioksida
Gas
sulfur oksida merupakan gas pencemar di udara yang konsentrasinya paling tinggi
di daerah kawasan industri dan daerah perkotaan. Gas ini dihasilkan dari sisa
pembakaran batubara dan bahan bakar minyak. Di dalam setiap survei pencemaran
udara, gas ini diperiksa.
b.
Indeks Asap
Berikut
cara penggunaan indeks asap : Sampel udara disaring dengan sejenis kertas dan
diukur densitasnya dengan alat fotoelektrik meter. Hasil pengukuran dinyatakan
dalam satuan Coh Units per 1000 linear feet dari sampel udara. Indeks asap ini
sangat bervariasi dari hari ke hari dan bergantung pada perubahan iklim.
c.
Partikel Debu
Partikel-partikel
berupa debu dan arang dari hasil pembakaran sampah dan industri merupakan salah
satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur derajat pencemaran udara. Hasil
pengukuran dinyatakan dalam satuan miligram atau mikrogram partikel per meter
kubik udara.
d.
Parameter lain untuk Indikator
Pencemaran Udara
Berikut
beberapa parameter lain yang dapat digunakan untuk menentukan derajat
pencemaran udara yang terjadi.
a) Karbonmonoksida(CO)
b) Oksidan
(O3)
c) Nitrogen
dioksida
d) Timahhitamatautimbal
d.
Upaya
Pencegahan dan Pengendalian Pencemaran Udara
Upaya pencegahan pencemaran udara
di Indonesia, periode waktunya, terbagi menjadi duayaitu:
1.
Pencegahan jangka pendek
a. Sosialisasi
melalui media cetak dan elektronik berkaitan dengan bahaya pecemaran udara bagi
kelangsungan hidup manusia dan perubahan ekosistem pada alam semesta.
b. Relokasi
kawasan industri yang berada di tengah kota ke daerah pinggiran kota ke daerah
pinggiran kota dan pengembangan suatu daerah hijau yang mengitari kawasan
industri yang akan dibangun.
c. Penyelengaraan
analisis dampak lingkungan secara rutin di pabrik-pabrik yang berada di tengah
kota atau di dekat lokasi permukiman penduduk.
d. Penyelanggaraan
uji emisi gas buangan dari kendaraan bermotor secara berkala dan pembentukan
sistem pemantauan pencernaan disetiap sudut kota.
e. Perbaikan
sarana transportasi darat terutama armada angkutan kota agar lebih manusiawi (
aman, nyaman, dan murah ) sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi.
f. Penerapan
program 3 in 1 pada kendaraan pribadi selama jam-jam sibuk, terutama di jalan-jalan
protokol di pusat kots.
g. Pengawasan
dan pelarangan pembakaran hutan terutama saat musim kemarau yang pada
kenyataannya terjadi hampir setiap tahun.
2.
Pencegahan jangka panjang
Upaya
jangka panjang di Indonesia untuk mencegah terjadinya pencemaran udara, antara
lain :
a. Pencemaran
tata ruang kota yang mengacu pada wawasan kesehatan lingkungan.
b. Mengamati
bahan bakar untuk industri dan kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang ramah
lingkungan, misalnya, bahan bakar gas dan biosolar yang berasal dari minyak
kelapa sawit.
c. Membangun
sarana transportasi perkotaan dengan mempergunakan kereta api bawah tanah.
d. Melakukan
penghijauan atau membuat tanaman di setiap sudut kota.
e. Mempersiapkan
suatu undang-undang tentang tentang kesehatan lingkungan untuk menjamin terpeliharanya
kualitas lingkungan.
Untuk
menanggulangi pencemaran udara yang terjadi dipermukaan bumi ini, perlu
dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pengendaliannya. Beberapa batasan
prosedur pencegahan dan pengendalian pencemaran udara yang diajukan WHO tahun
1968 antara lain:
a)
Containment (Penahanan)
Merupakan
upaya penanggulangan untuk mencegah masuknya gas-gas toksik secara langsung
kedalam udara bebas. Upaya ini dilakukan dengan cara memasang saringan atau
filter pada alat pembuangan.
b)
Replacement (Penggantian)
Tujuan
dari Replacement adalah mengganti perlengkapan dan sumber energi yang banyak
mengakibatkan pencemaran. Contohnya penggantian bahan bakar batubara dengan
tenaga listrik.
c)
Dilution (Pengenceran)
Merupakan
suatu upaya untuk mengencerkan bahan pencemar. Upaya ini dapat berlangsung
secara alami dengan membangun daerah-daerah hijau green belt (sabuk Hijau).
Daerah Hijau ini tersebut merupakan suatu kawasan yang ditanami dengan tumbuhan
yang rindang dan ditempatkan di antara lokasi permukiman dan kawasan industri.
d)
Legislation (Perundang-undangan)
Upaya
Legislation diwujudkan dengan adanya peraturan dan perundangan yang dikeluarkan
untuk melindungi tenaga kerja, masyarakat umum, dan untuk melestarikan
lingkungan hidup.
e)
International Action (Aksi Internasional)
WHO telah
membentuk suatu jaringan Internasional berupa laboratorium-laboratorium yang
bertugas memantau dan mempelajari kasus-kasus pencemaran udara. Jaringan
Internasional tersebut berpusat di London dan Washington, sedangkan jaringan
laboratorium lainnya berada di Moskow, Singapura, dan Tokyo.
BalasHapusInilah Saatnya Menang Bersama Legenda QQ
Situs Impian Para pecinta dan peminat Taruhan Online !!!
Hanya Dengan 1 id bisa main 7 games boss !!!
CAPSA SUSUN | PLAY POKER | BANDAR POKER | BandarQ | Domino99 | AduQ | SAKONG Terbaik
Keunggulan Legenda QQ :
- MINIMAL DEPO & WD 20.000
- PROSES DEPO & WD TERCEPAT
- KARTU-KARTU BERKUALITAS DISAJIKAN
- CS RAMAH & INSPIRATIF SIAP MEMBANTU 24 JAM
- TIPS & TRIK MENJADI KEUNGGULAN SITUS INI
Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan diri anda di Legenda QQ
Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami !!!
Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya !!!
Contact Us :
+ website : legendapelangi.com
+ Skype : Legenda QQ
+ BBM : 2AE190C9